A.Ukuran dan
pembagian-pembagian tangga
Telah diselidiki bahwa
untuk mendaki tangga 2 x dari pada orang
berjalan ditempat yang datar, oleh karena itu miring tangga dibatasi
sebesar-besarnya 35-40°
terutama jika tangga digunakan ditempat yang sering untuk dilalui dengan
membawa barang yang berat. Seperti rumah sakit, hotel, tempat perbelanjaan dan
sebagainya.
a.bagian tangga yang
diinjak kaki yang mendatar dinamakan langkah datar (antrede) atau langkah maju,
sedangkan bagian yang tegak dinamakan langkah naik (optrede)
b.ada suatu hubungan
antara langkah datar/langkah maju dan langkah naik dengan rumus :
A + 2 x O = 57-65 cm
Artinya : A=langkah datar
(antrede)
O=langkah naik
(optrede)
c.jika banyaknya O=n, maka
banyaknya A=n-1 buah
d.ukuran langkah naik
berkisar antara 15-20cm agar waktu melalui tangga dalam langkah naik tidak
terasa lelah
e.lebar tangga antara
60-90 cm untuk dilalui 1 orang, dan antara 80-120 cm untuk 2 orang
bersama-sama. Dan untuk tangga yang digunakan oleh orang banyak lebar tangga
diambil 150-200 cm.
B.Perencanaan tangga
Untuk merencanakan suatu
tangga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.perlu diketahui ruang
yang disediakan untuk tangga
b.harus diketahui
perbedaan tinggi lantai 1 (bawah) dan lantai 2 (diatasnya)
c.banyak anak tangga
sebanyak-banyaknya 20 buah, dan jika pembagianya terdapat lebih dari 20, perlu
dibuat bordes agar yang melalui tangga tidak lelah dan tidak menjemukan
d.hasil pembagian anak
tangga merupakan bilangan yang bulat
contoh :
suatu ruangan lantai bawah
+ 0,0 dan lantai 2 atas 3,60 diatas lantai 1. Akan direncanakan tangga dengan 2
lengan yang berlawanan arah. Diminta rencana tangga tersebut dan hitunganya.
Penyelesaian :
Oleh karena perbedaan
tinggi antara lantai 1 dan lantai 2 = 360 cm yang dalam hal ini merupakan
kelipatan 18, oleh karena itu langkah naik (optrede) diambil 18 cm. jika
banyaknya langkah naik = n
Maka O =
= 20 buah
Oleh karena tangga
berlawanan arah maka tinggi diambil setengahnya dan n.O = 10 buah
Panjang langkah datar
dicari dengan rumus :
A + 2.O = 60 cm
A + 2.18 = 60 cm
A + 36 = 60
A = 60 – 36
A = 24
n.A = (n – 1 ) = n.O
= 10 – 1
= 9 buah
Panjang ruangan untuk
tangga = 9 x 24 = 2,16 m
Jika awal naik
tangga = 60 cm = 0,60 m
Dan akhiran tangga = 60 cm = 0,06 m
Jumlah
= 3,36 m dibulatkan 3,40 m
C.Tangga Kayu
1.tangga lurus
Pada umumnya tangga
kayu berbentuk lurus. Di samping bentuknya sederhana juga konstruksinya
sederhana dan murah. Ada pula tangga lurus yang dipakai sebagai pengganti undak
pada tangga pasangan, dengan perbedaan lantai di bawah dan diatasnya kecil.
a.susunan tangga lurus
terdiri dari ibu tangga/daun tangga dan langkah dasar tanpa langkah naik.
b.ibu tangga terdiri
dari papan tebal 3,5 – 4 cm lebar 22 – 28 cm sedangkan anak tangga juga dapat
dengan ukuran yang sama
c.hubungan anak tangga
dengan ibu tangga dilaksanakan dengan cara pada ibu tangga di takik serupa
dengan anak tangga yang menempel pada ibu tangga. Kedalaman takikan sebesar 1
cm. pada ujung bawah ibu tangga dibuat mendatar lebar 10 – 12 cm, agar
berdirinya ibu tangga dapat kokoh
d.perkuatan anak tangga
terhadap ibu tangga dengan paku 2 atau 3 batang dari sisi luar.
Tangga semacam ini di
samping konstruksinya mudah juga pengerjaanya cepat. Tetapi tidak begitu tepat
digunakan pada rumah-rumah yang baik.
2.tangga lengan
berlawanan arah
Dengan bentuk tangga
berlawanan arah , panjang ruangan dapat dihemat, tetapi lebar ruangan menjadi
bertambah.
a.untuk membuat lebar
lubang tangga di atasnya, di tarik garis setinggi 180 – 190 cm diatas muka atas
bordes atau muka atas langkah datar (antrede)
b.di tepi sekeliling
lubang tangga dipasang sandaran untuk keamanan ruangan atas. Tinggi sandaran
seperti pada sandaran tangga yaitu setinggi 80 – 90 cm
c.ibu tangga menempel
tiang sandaran yang juga sebagai pendukung ibu tangga. Tiang ini ditanam dalam
blok beton dan ujungnya dipasang anker/duk dari baja bulat Ø 22 – 25 mm atau bentuk pipa baja
d.hubungan ibu tangga
dengan tiang sandaran dengan pen/purus dan lubang yang masing – masing tebalnya
1/3 tebal ibu tangga
e.untuk menghindari
penyusutan dan agar tangga yang menempel pada tiang tidak membuka , maka ibu
tangga masuk pada tiang sandaran sedalam 1 cm
f.purus dikancing
dengan paku kayu (toong) dan di singkat dengan meni sebelum hubungan dimatikan
g.hubungan anak tangga
datar ataupun anak tangga tegak seluruhnya masuk pada takikan ibu tangga
sedalam 1 cm dan bentuknya serupa dengan anak tangga yang menempel ibu tangga
:a
ReplyDeleteMaksih kak dengan informasinya saya sangat terbantu dengan diskripsi ini,!
ReplyDeleteNgomong2 kakak sarjana arsitek atau jurusan sebagainya?
http://revan19.blogspot.com/2016/06/makalah-tangga.html
ReplyDeletebagi yang ingin makalah bro
This comment has been removed by the author.
Delete